Kegiatan bersepeda ria para personel RAN bukan saja setelah mereka memiliki single Sepeda, namun lebih dari itu, kegiatan bersepeda sudah dilakukan Rayi, Asta dan Nuno jauh hari sebelum memiliki single yang kini sedang promo itu.
"Jadi kita pernah keteteran karena kecapekan manggung, akhirnya kita cari olahraga apa yang cocok biar kita dapat stamina lebih tapi nggak ganggu kita yang aktivitasnya tinggi. Jadi kita milih Sepeda, yang bisa bergerak dari satu tempat ke tempat lain," jelas Nuno di acara Buka Bersama Universal, di Poste Kitchen & Bar, The East Building, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (3/8).
Nuno biasa bersepeda dari rumahnya di Jl. Bangka menuju Cipete. Bersama personel RAN yang lain, biasanya janjian bertemu di suatu tempat terus bersepeda bareng. Banyak manfaat diperoleh dari kebiasaan bersepeda, terutama terkait stamina tubuh.
"Biasanya kita jarak yang deket-dekat naik sepeda, kumpul di satu tempat baru bareng-bareng naik mobil. Biasanya siang, kalau malam kan kita manggung, jadi kita nggak ada night riding.Manfaatnya seger di tubuh, karena kita jarang banget waktu untuk olahraga. Asta tuh paling rajin olahraga dibanding kita bertiga," ungkap Nuno.
Bagi Nuno dan personel RAN yang lain, sepeda sudah menjadi lifestyle sekaligus bermanfaat bagi kesehatan. Bisa menjadi lifestyle, karena terbukti bisa berkumpul dengan sesama penggemar sepeda yang tergabung komunitas, di samping tubuhnya juga sehat karena berolahraga.
"Kita juga ketemu banyak komunitas, tapi itu kan buat kesehatan juga," tegas Nuno yang hanya memiliki satu sepeda itu.
"Saya kurusan dari 91 Kg sekarang jadi 85 kg," sahut Asta yang memiliki koleksi dua sepeda itu, paling banyak di antara personel RAN.
Setidaknya Nuno bersepeda tiap hari, paling jauh jarak yang ditempuh dari Permata Hijau menuju RCTI, di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Sementara Asta mengaku pernah bersepeda dari Pasar Festival menuju Senayan.
"Kalau kita lihat trennya cuma dari gaya-gayaan mungkin, pasti banyak banget komentar negatif. Kita lihat dari kesehatan saja yang positif," terang Nuno.
"Jadi kita pernah keteteran karena kecapekan manggung, akhirnya kita cari olahraga apa yang cocok biar kita dapat stamina lebih tapi nggak ganggu kita yang aktivitasnya tinggi. Jadi kita milih Sepeda, yang bisa bergerak dari satu tempat ke tempat lain," jelas Nuno di acara Buka Bersama Universal, di Poste Kitchen & Bar, The East Building, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (3/8).
Nuno biasa bersepeda dari rumahnya di Jl. Bangka menuju Cipete. Bersama personel RAN yang lain, biasanya janjian bertemu di suatu tempat terus bersepeda bareng. Banyak manfaat diperoleh dari kebiasaan bersepeda, terutama terkait stamina tubuh.
"Biasanya kita jarak yang deket-dekat naik sepeda, kumpul di satu tempat baru bareng-bareng naik mobil. Biasanya siang, kalau malam kan kita manggung, jadi kita nggak ada night riding.Manfaatnya seger di tubuh, karena kita jarang banget waktu untuk olahraga. Asta tuh paling rajin olahraga dibanding kita bertiga," ungkap Nuno.
Bagi Nuno dan personel RAN yang lain, sepeda sudah menjadi lifestyle sekaligus bermanfaat bagi kesehatan. Bisa menjadi lifestyle, karena terbukti bisa berkumpul dengan sesama penggemar sepeda yang tergabung komunitas, di samping tubuhnya juga sehat karena berolahraga.
"Kita juga ketemu banyak komunitas, tapi itu kan buat kesehatan juga," tegas Nuno yang hanya memiliki satu sepeda itu.
"Saya kurusan dari 91 Kg sekarang jadi 85 kg," sahut Asta yang memiliki koleksi dua sepeda itu, paling banyak di antara personel RAN.
Setidaknya Nuno bersepeda tiap hari, paling jauh jarak yang ditempuh dari Permata Hijau menuju RCTI, di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Sementara Asta mengaku pernah bersepeda dari Pasar Festival menuju Senayan.
"Kalau kita lihat trennya cuma dari gaya-gayaan mungkin, pasti banyak banget komentar negatif. Kita lihat dari kesehatan saja yang positif," terang Nuno.
source : kapanlagi.com
No comments:
Post a Comment